20 Cara Budidaya Ikan Nila Di Bak Terpal Untuk Pemula Lengkap


Budidaya Ikan Nila


Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diperkenalkan dari Afrika, tepatnya Afrika Timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang terkenal di bak dan hama air tawar Indonesia di setiap sungai dan danau di Indonesia. Nama ilmiahnya yakni Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris diketahui sebagai Nile Tilapia.


Ikan Nila




Pengetahuan Dasar Membudidayaan Ikan Nila


Pemilihan induk ikan yang mau dibiakkan. Sebagai induk, ikan yang cukup tua dan siap bertelur dipilih. Rasio ideal antara ibu laki-laki dan wanita ialah 1: 3. Kepadatan disesuaikan sesuai dengan wadah atau kalangan pemeliharaan. Nila dipertahankan dalam kepadatan populasi yang tinggi, pertumbuhannya tidak cukup cepat.



  • Suhu


Suhu juga memengaruhi oksigen yang terlarut dalam air. Suhu maksimal untuk kehidupan ikan nila yakni dalam kisaran 14-38 ° C. Secara alami ikan ini mampu bertelur pada suhu 22-37 ° C tetapi suhu yang bagus untuk rentang pembiakan dari 25-30 ° C.



  • pH


Nilai pH merupakan indikator keasaman air. Beberapa faktor yang mensugesti pH air tergolong aktivitas fotosintesis, suhu, dan adanya anion dan kation. Nilai pH yang ditoleransi oleh ikan nila berkisar dari 5 sampai 11, namun perkembangan dan pertumbuhan optimal berada pada kisaran pH 7-8.



  • Amonia


Amonia yakni bentuk utama ekskresi nitrogen dari organisme akuatik. Sumber utama amoniak (NH3) adalah materi organik dalam bentuk limbah kuliner, limbah ikan dan dalam bentuk plankton dari bahan organik tersuspensi. Pembusukan materi organik, utamanya yang mengandung banyak protein, menghasilkan amonium (NH4 +) dan NH3. Jika proses dekomposisi lebih lanjut (nitrifikasi) tidak berlangsung dengan tanpa hambatan, akumulasi NH3 mampu terjadi pada fokus yang berbahaya bagi ikan.



  • Oksigen terlarut


Oksigen terlarut dibutuhkan untuk respirasi, proses pembakaran masakan, berenang, kemajuan, reproduksi, dll. Sumber oksigen air dapat berasal dari difusi oksigen di atmosfer sekitar 35% dan aktivitas fotosintesis oleh flora air dan fitoplankton. Tingkat oksigen terlarut optimal untuk pertumbuhan ikan nila lebih dari 5 mg / l.




Budidaya Ikan Nila Di Kolam Terpal


Berikut ini yaitu tahapan atau langkah-langkah dalam budidaya ikan nila supaya menemukan ikan yang berkualitas.


Budidaya Ikan Nila Di Kolam Terpal




1. Persiapan Awal


Langkah pertama adalah menyiapkan bahan terlebih dahulu. Bahan untuk menciptakan bak tergantung pada kebutuhan besar kecilnya kolam. Jika kita ingin menggunakan media kolam tanah yang ditutupi dengan terpal, kita mesti memutuskan bahwa kita cuma perlu terpal sesuai dengan batas bak. Namun, kalau Anda ingin menggunakan dinding bambu atau bak besi, kita harus memastikan bahwa kita memerlukan lebih banyak perlengkapan untuk membuat bak.





2. Mempersiapkan Lahan Budidaya Ikan Nila


Cara budidaya nila di bak terpal adalah merencanakan lahan. Bagi mereka yang ingin menggunakan tata cara bak tanah, tentukan ukurannya benar dengan kedalaman sekitar 50-60 cm atau jika area bak yang lebih luas mampu diadaptasi lagi untuk kedalamannya. Namun, jika Anda memakai lahan rumah yang memakai kolam kecil dari besi, pasatikan tanahterkena sinar matahari pribadi. Jangan hingga tanah yang disiapkan tidak terkena sinar matahari pribadi.




Benih Ikan Nila


3. Mempersiapkan Bibit/Benih


Langkah selanjutnya adalah merencanakan benih nila. Di sini kita harus menyiapkannya dengan berbelanja eksklusif di daerah yang memang memasarkan benih ikan unggul. Siapkan benih sesuai dengan kebutuhan kita.




4. Membuat Kolam Terpal


Dalam menciptakan kolam terpal tidak ada hal khusus untuk dilakukan. Biarkan saja lubang drainase, ketika memakai bak terpal yang terbuat dari besi / kayu. Jika Anda menggunakan kolam tanah, cukup tutupi area kolam tanah menggunakan terpal. Dan tutupi pada setiap segi dengan tanah sehingga terpal tidak kesengsem saat air dimasukkan. Dan buatlah kolam tetap kokoh di setiap sisi dan jikalau memungkinkan buatlah lapisan batu bata untuk bab bawah bak kawasan ditawarkan sehingga bab dasar bak itu rata.




5. Pengelolaan Air


Pemantauan kualitas air kolam mesti dipertahankan, sehingga pertumbuhan maksimum, parameter untuk memilih kualitas air adalah oksigen dan pH air. Bilakolam mengandung banyak H2S dan NH3 yang ditandai dengan anyir bacin. Ganti air dengan cepat dengan membuang air kotor sebesar, dan tambahkan dengan air gres. Di bak berskala 100 m2 dalam kondisi normal, sesuaikan debit air 1 liter / detik.




6. Membuat Saluran Air


Langkah selanjutnya adalah membuat susukan air untuk kolam. Jika kita memakai kolam tanah selaku dasar untuk tahap ini, lebih baik untuk melewatinya alasannya fungsi akses air ini ialah untuk mengalirkan udara dan pemurni air sehingga air di bak tetap higienis tanpa harus mengeringkan kolam. menciptakan kanal air ini hampir sama dengan membuat jalan masuk sirkulasi kebanyakan, biasanya masing-masing petani memiliki metode dan tip tersendiri dalam membuat terusan sirkulasi air. Namun tata cara kami yaitu memakai pipa 1 inci yang terhubung ke pompa air dan kembali lewat filter air yang di buat.




7. Membuat Saluran Buang


Membuat kanal air untuk pembuangannya. alasannya adalah nanti saat dalam pengembangbiakan akan diminta mengganti air tambak saat diperlukan. Dalam menciptakan kanal ini, Anda mampu menciptakan lubang di sudut bawah kolam memakai pipa 5-10 inci tergantung pada kebutuhan dan lebar terpal.




8. Pengisian Air


Jika semua langkah siap, mulai dari mempersiapkan kolam dan yang lain ini saatnnya untuk mengisi air. Pada dikala memasukan air coba masuk sedikit demi sedikit untuk menyaksikan kualitas bak terpal. Jika Anda memakai bak rakitan menggunakan besi atau kayu, tentukan tidak ada kebocoran atau rembesan pada setiap sudutnya. Jangan sampai kolam bocor yang hendak menghemat volume air.




9. Pengendapan


Sedimen ini dimaksudkan untuk membuat kolam ikan produksi kita seolah-olah itu adalah kolam alami yang mempunyai banyak kuliner untuk ikan, yaitu plankton. nyaris sama dengan langkah deposisi atau pengendapan, yakni dengan mencapurkan tanah dengan kotoran binatang yang diberi cairan agar mempercepat kuluarnya plankton di kolam yang merupakan makanan ikan alami.




10. Pemberian Fasilitas Kolam


Pada titik ini, terdapat akomodasi penunjang dari bak mirip beberapa point di atas, adalah tempat masuk dan keluar air ketika kita akan mengalirkan air yang harus diganti atau juga menawarkan akomodasi makan untuk ikan. disamping itu yang paling penting ialah kemudahan supaya bak mampu terkena sinar matahari eksklusif yang mau menciptakan suhu di kolam tidak terlampau acuh taacuh untuk beberapa daerah di dataran tinggi.




11. Penyebaran Benih


Pada tahap berikutnya, yaitu penyebaran benih. Dalam menyebarkan benih ke bak terpal, ini dilaksanakan sesudah tahap pengendapan di mana plankton telah ada di bak yang akan menjadi pakan ikan dalam beberapa hari ke depan. Kaprikornus dikala pertama kali masuk, cobalah untuk tidak memberi makan 1-2 hari. Biarkan ikan memakan plankton yang telah siapkan.




12. Persiapan Pakan Ikan


Langkah ini merupakan langkah di mana kita harus lebih pilih-pilih dalam menyiapkan kuliner ikan apa yang tepat untuk nila. Sebenarnya, di toko pakan atau peternak ikan, ada paket khusus untuk nila namun peternak juga sering kali memberi makan tumbuhan azolla yang lazimnya didapatkan di sawah.




13. Pemberian Pakan


Ikan nila memerlukan pakan sebanyak 3% dari bobottubuhnya setiap hari, pakan diberikan dua kali perhari, pagidan sore. Ambil sampel ikan nila secara acak kemudiantimbang bobotnya setiap dua minggu sekali, kemudiansesuaikan pula jumlah pakan yang mesti diberikan.




14. Pemberian vitamin


Pemberian vitamin juga merupakan keharusan bagi peternak ikan alasannya menawarkan vitamin dengan baik akan membantu dalam pertumbuhan ikan nila itu sendiri. Dengan menunjukkan vitamin terus menerus, itu akan menciptakan berat dan panjang ikan nila.




15. Pengendalian Hama & Penyakit


Nila ialah ikan air tawar yang handal. Dalam keadaan wajar , nila tidak menjadi problem. Namun jika budidaya nila sudah dikerjakan secara massal dan intensif, risiko tertular penyakit ini harus diwaspadai. Penyebaran penyakit ikan sangat cepat, khususnya jenis penyakit menular yang mampu ditularkan. Air adalah salah satu media untuk penyebaran penyakit.




16. Cara Memelihara Ikan Nila Supaya Cepat Besar


Ikan peliharaan berukuran sedang, panjang total (moncong hingga ujung ekor) mencapai sekitar 30 cm dan kadang kala ada lebih banyak dan lebih sedikit. Sirip punggung (dorsal pinnae) dengan 16-17 duri (tajam) dan 11-15 jari (duri lunak); dan sirip dubur (analis pinnae) dengan 3 duri dan 8-11 jari.


Tubuhnya kehitaman atau abu-bubuk, dengan beberapa garis yang makin mengaburkan ikan remaja. Ekor bergaris lurus, 7-12 lembar. Sirip tenggorokan, dada, sirip perut, sirip punggung, dan sirip punggung berwarna merah atau kemerahan (atau kekuningan) selama musim kawin. Ada linea literal pada truncus yang berfungsi untuk menyeimbangkan ikan ketika berenang.


Nila kecil tampaknya tidak mempunyai alat kelamin yang berlawanan. Setelah mencapai 50 gram, perbedaan antara pria dan wanita bisa diketahui. Perbedaan antara ikan jantan dan ikan betina mampu dilihat pada lubang genital dan juga karakteristik jenis kelamin sekunder. Pada ikan jantan, di sebelah saluran anal ada lubang genital dalam bentuk tonjolan kecil meruncing selaku kanal keluar untuk urin dan sperma. Tubuh ikan jantan juga berwarna lebih gelap, dengan tulang rahang yang membentang ke belakang yang memberi kesan kuat, sedangkan betina umumnya di sebagian besar perut.




17. Penyortiran Ikan


Langkah ini dapat dikerjakan oleh kita yang ingin menyeleksi ikan yang meningkat baik dengan ikan yang perkembangannya cukup lambat. sehingga ketika kita mampu dengan gampang mengelompokkan ikan berdasarkan ukuran dan berat.




18. Penggantian Air Kolam


Langkah yang tidak perlu dianggap terlalu serius alasannya adalah nila cukup berpengaruh untuk mengganti suhu dan lingkungan. disamping itu, si ikan lebih senang air yang tergenang. Namun, jika ada kemungkinan air yang tercemar atau mampu menyebabkan penyakit / benalu untuk ikan, lebih baik untuk mengalirkan / mengubah air kolam ikan dengan cara yang sama dengan mengubah air di kolam.




19. Pemanenan Ikan Nila


Waktu yang dibutuhkan untuk budidaya ikan nila mulai daripenebaran bibit hingga panen tergantung pada kebutuhanpasar. Ukuran ikan nila untuk pasar domestik berkisarantara 300-500 gram/ekor. Untuk memelihara ikan niladari ukuran 10-20 gram sampai meraih ukuran 300-500gram memerlukan waktu sekitar 4-6 bulan.




20. Kesimpulan


Hal yang sangat besar lengan berkuasa dalam pemeliharaan ikan nila ialah pengentrolan kualitas air, pinjaman pakan dan pencegahan hama dan penyakit agar memperkecil kerugian pada dikala era pemanenan.




Baca Juga:



Demikian Penjabaran Diatas Tentang 20 Cara Budidaya Ikan Nila Di Kolam Terpal Untuk Pemula Lengkap Semoga Dapat Membantu Dan Bermanfaat Bagi Pembaca Lahan.Co.Id


0 Response to "20 Cara Budidaya Ikan Nila Di Bak Terpal Untuk Pemula Lengkap"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel